Minggu, 18 Januari 2015

laporan praktikum struktur tulang

Daftar isi

Kata Pengantar………………………………………………………………………………

BAB 1. Pendahuluan
Ø  Latar belakang…………………………………………………………………………….
Ø  Dasar teori  ……………………………………………………………………………..
Ø  Tujuan penelitian ……………………………………………………………………….

BAB 2. Hasil Pengamatan
§  Alat………………………………………………………………………………………...
§  Bahan  ……………………………...…………………………………………………...…
§  Cara kerja………………………………………………………………………………….
§  Hasil penelitian……………………………………………………………………………
§  Analisis data……………………………………………………………………………….
§  Pertanyaan dan jawaban pertanyaan…………………………………………………...

BAB 3. Penutup
§  Kesimpulan………………………………………………………………………………..


Daftar Pustaka…………………………………………………….……………………………..…





BAB 1. Pendahuluan

Ø Latar belakang
Ayam memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel yang padat dan timbangan berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan untuk terbang atau berenang bagi unggas air. Tulang punggung di daerah leher dan otot dapat digerakkan. Tulang punggung tersebut membentuk suatu susunan kaku yang memberikan kekuatan terhadap tubuh yang cukup kuat untuk menopang gerakan dan aktivitas sayap (Akoso, 1993).
Tulang-tulang hampir semua jenis unggas adalah bersifat pneumatik (berongga). Ruang berongga ini berhubungan dengan sistem pernafasan yang memungkinkan seekor burung dengan satu sayap yang patah untuk bernafas melalui sayap. Hal ini merupakan suatu fenomena yang telah diperhatikan sejak lama pada burung-burung yang luka oleh para pemburu. Dua belas persen struktur tulang pada ayam adalah tipe tulang meduler yang unik. Ini merupakan suatu jaringan tulang yang kecil sekali yang mengikat struktur berongga bersama-sama dengan sumsum tulang dan bagi unggas liar berguna sebagai suatu substansi untuk pembentukan telur bila kadar kalsium dalam pakannya rendah (Blakely and Bade, 1991).
Tulang mengandung sel-sel hidup dan matrik intraseluler yang diliputi garam mineral. Kalsium fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat (Frandson, 1992).
Rongga sunsum tulang ayam betina selama masa bertelur disusupi oleh sistem tulang sunsum yang terdiri atas kalsium tulang. Bagian ini mengisi ruang sunsum dengan anyaman tulang yang lembut kecil dan berfungsi untuk membentuk kulit telur bila kalsium yang tersedia dalam pakan rendah. Tulang sunsum ini terdapat pada ayam betina yang secara fisiologis normal, tetapi tidak terdapat pada ayam jantan (Akoso, 1993).
Sunsum tulang terdapat dalam tulang kering, tulang paha, tulang pinggul, tulang dada, tulang iga, tulang hasta, tulang belikat dan kuku. Anak ayam sewaktu tumbuh dewasa, yakni sekitar 10 hari menjelang pembentukan telur yang pertama, mulai menampung tulang sunsum. Pada ayam liar, tulang-tulang ini menghasilkan kalsium yang cukup untuk membentuk kerabang bila kadar kalsium yang dimakan selama bertelur rendah (Akoso, 1993).
Timbunan kalsium tulang ayam betina piaraan hanya dapat mencukupi pembentukan beberapa kerabang telur. Apabila kandungan kalsium rendah, maka setelah ayam bertelur kurang lebih 6 butir, akan kehilangan sekitar 40% dari total kalsium tulang (Akoso, 1993).

Ø Dasar teori
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif.
Asam klorida pernah menjadi zat yang sangat penting dan sering digunakan dalam awal sejarahnya. Ia ditemukan oleh alkimiawan Persia Abu Musa Jabir bin Hayyan sekitar tahun 800. Senyawa ini digunakan sepanjang abad pertengahan oleh alkimiawan dalam pencariannya mencari batu filsuf, dan kemudian digunakan juga oleh ilmuwan Eropa termasuk Glauber, Priestley, and Davy dalam rangka membangun pengetahuan kimia modern.
Sejak Revolusi Industri, senyawa ini menjadi sangat penting dan digunakan untuk berbagai tujuan, meliputi produksi massal senyawa kimia organik seperti vinil klorida untuk plastik PVC dan MDI/TDI untuk poliuretana. Kegunaan kecil lainnya meliputi penggunaan dalam pembersih rumah, produksi gelatin, dan aditif makanan. Sekitar 20 juta ton gas HCl diproduksi setiap tahunnya.
Seperti yang telah kita ketahui, komponen utama tulang adalah unsur Ca (kalsium). Asam klorida (HCl) memiliki kecenderungan untuk melarutkan unsure unsur seperti Ca dengan mengikuti reaksi:                       HCl + Ca --> CaCl2 + H2
Jadi kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut dalam asam, maka pada kondisi tertentu, tulang akan menjadi lentur/lunak karena komposisi Ca pada tulang sudah menurun drastis.


Ø Tujuan penelitian
Mengamati struktur tulang keras

BAB 2. Hasil Pengamatan
§  Alat
1.      Gelas beker
2.      Cawan petri
3.      Pisau
4.      Pinset
5.      Sarung tangan karet
6.      Kertas tisu


§  Bahan
1.      Tulang paha ayam segar
2.      Larutan asam klorida (HCl) 15%


§  Cara kerja
1.      Gunakan sarung tangan untuk membersihkan tulang dari daging ayam yang menempel.
2.      Amatilah keadaan struktur tulang tersebut, meliputi kekerasan (dengan cara menekan). Kelentukan (dengan cara membengkokkan ), dan warnanya.
3.      Letakan tulang ke dalam gelas beker. Tuangkan HCl 15% ke dalam gelas beker hingga tulang terendam dan biarkan selama 50 menit.
4.      Ambil tulang dengan menggunakan pinset, cuci tulang dengan air yang mengalir, keringkan tulang dengan kertas tisu, dan letakan pada cawan petri.
5.      Amatilah perubahan keadaan tulang setelah direndam dan catat hasil pengamatan ke dalam table

§  Tabel hasil pengamatan
No
Tulang yang diamati
Keadaan struktur tulang
Keterangan lain
Warna
Kekerasan
Kelenturan
1
Sebelum direndam HCl 15%
Putih bersih
Keras
Tidak lentur
-Tidak rapuh.
-Sumsum berwarna merah.
-Berbau amis.
2
Sesudah direndam HCl 15%
Putih kehitam - hitaman
Tidak keras
Lentur
-Tulang rapuh.
-Sumsum berwarna
hitam dan hancur.
-Berbau busuk.


§  Analisis data
Sebelum tulang direndam HCl strukturnya keras , tidak rapuh, berbau amis, sumsum berwarna merah dan tulang berwarna putih bersih. Namu esudah tulang direndam HCl strukturnya berubah menjadi lentur, rapuh, berbau busuk, sumsum berwarna hitam dan hancur, tulang berwarna putih kehitam hitaman.

§  Pertanyaan dan jawaban pertanyaan :

1.      Perubahan apakah yang terjadi pada tulang sebelum dan sesudah direndam HCl 15% ?
2.      Setelah tulang direndam HCl 15%. Apakah tulang bisa dibengkokkan? Apakah pengaruh HCl terhadap struktur tulang ? tuliskan reaksi kimianya.
3.      Sebutkan komponen zat penyusun tulang.
4.      Apakah fungsi za kapur (Kalsium fosfat dan kalsium karbonat) bagi tulang ?
5.      Dari manakah tubuh memperoleh zat kapur ?
6.      Apa akibatnya jika tubuh kekurangan zat kapur ?
Jawaban :
1.      Sebelum tulang direndam HCl strukturnya keras , tidak rapuh, berbau amis, sumsum berwarna merah dan tulang berwarna putih bersih.
Sesudah tulang direndam HCl strukturnya lentur, rapuh, berbau busuk, sumsum berwarna hitam dan hancur, tulang berwarna putih kehitam hitaman.
2.      Setelah tulang direndam HCl 15% tulang dapat dibengkokkan, pengaruh HCl terhadap struktur tulang yaitu menyebabkan jumlah kalsium pada tulang berkurang hal ini dikarenakan kalsium larut dalam larutan asam maka pada kondisi tertentu tulang akan menjadi lentur/lunak karena komposisi kalsium pada tulang sudah menurun drastis.  Berikut reaksi kimianya
HCl + Ca → CaCl2 + H2
3.      Komponen zat penyusun tulang:
-          Zat perekat
-          Zat kapur
-          Fosor
-          Mineral
-          Kalsium
-          Sumsum (Berada di tulang panjang bagian tengah yang sebagian besar berisi lemak )
4.      - Untuk menambal tulang yang keropos
-Membantu tumbuh kembang tulang
5.      Tubuh memperoleh zat kapur dari makanan seperti susu, yogurt, keju, ikan salmon, susu kedelai serta aneka biji-bijian
6.      - Keropos tulang/osteoporosis. Jika dalam tulang tidak terdapat endapan kalsium yang cukup, maka akan terjadi kekacauan dalam metabolisme sel tulang, hingga volume tulang berkurang.
-Nyeri otot tulang. Gerakan tubuh ditentukan oleh stimulasi otot tulang, sementara rangsangan otot tulang timbul karena peran kalsium yang sangat penting. Jika asupan kalsium dalam tubuh tidak memadai, maka akan terjadi nyeri pada otot tulang
-Ganguan dalam jantung. Jantung mengemban tugas untuk mempertahankan nyawa. Meski hanya sebesar kepalan tangan, jantung mampu mengantarkan darah setiap saat kesetiap sel dalam tubuh. Kemampuan ini berasal dari konstraksi otot jantung secara terus menerus. Padahal konstraksi dan ekspansi jantung serta penyimpanan dan pengunaan energinya tidak lepas dari pengaruh kalsium. Gangguan dalam jantung merupakan satu dari 5 Efek kurang kalsium terhadap tubuh yang patut diwaspadai.
-Kekebalan tubuh berkurang. Kekuranan kalsium mampu memicu terjadinya penurunan kekebalan tubuh. Apabila kekurangan imunitas tubuh terhadap serangan penyakit, maka dengan sangat mudah terjangkit berbagai penyakit yang seharusnya bisa ditangkal oleh system kekebalan tubuh.
-Daya ingat berkurang. Ion kalsium berperan penting dalam proses pengeluaran dan pengiriman sinyal syaraf.


BAB 3. PENUTUP
§  Kesimpulan
Dalam praktikum ini kami dapat menyimpulkan bahwa  jika tulang di rendam dalam larutan asam maka akan terjadi perubahan struktur tulang dari tulang yang tidak rapuh, sumsum berwarna merah dan tulang yang keras menjadi tulang yang rapuh,  sum-sum nya akan berubah warna menjadi hitam dan  tulang nya menjadi sangat lentur.

Minggu, 18 Januari 2015

laporan praktikum struktur tulang

Daftar isi

Kata Pengantar………………………………………………………………………………

BAB 1. Pendahuluan
Ø  Latar belakang…………………………………………………………………………….
Ø  Dasar teori  ……………………………………………………………………………..
Ø  Tujuan penelitian ……………………………………………………………………….

BAB 2. Hasil Pengamatan
§  Alat………………………………………………………………………………………...
§  Bahan  ……………………………...…………………………………………………...…
§  Cara kerja………………………………………………………………………………….
§  Hasil penelitian……………………………………………………………………………
§  Analisis data……………………………………………………………………………….
§  Pertanyaan dan jawaban pertanyaan…………………………………………………...

BAB 3. Penutup
§  Kesimpulan………………………………………………………………………………..


Daftar Pustaka…………………………………………………….……………………………..…





BAB 1. Pendahuluan

Ø Latar belakang
Ayam memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel yang padat dan timbangan berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan untuk terbang atau berenang bagi unggas air. Tulang punggung di daerah leher dan otot dapat digerakkan. Tulang punggung tersebut membentuk suatu susunan kaku yang memberikan kekuatan terhadap tubuh yang cukup kuat untuk menopang gerakan dan aktivitas sayap (Akoso, 1993).
Tulang-tulang hampir semua jenis unggas adalah bersifat pneumatik (berongga). Ruang berongga ini berhubungan dengan sistem pernafasan yang memungkinkan seekor burung dengan satu sayap yang patah untuk bernafas melalui sayap. Hal ini merupakan suatu fenomena yang telah diperhatikan sejak lama pada burung-burung yang luka oleh para pemburu. Dua belas persen struktur tulang pada ayam adalah tipe tulang meduler yang unik. Ini merupakan suatu jaringan tulang yang kecil sekali yang mengikat struktur berongga bersama-sama dengan sumsum tulang dan bagi unggas liar berguna sebagai suatu substansi untuk pembentukan telur bila kadar kalsium dalam pakannya rendah (Blakely and Bade, 1991).
Tulang mengandung sel-sel hidup dan matrik intraseluler yang diliputi garam mineral. Kalsium fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat (Frandson, 1992).
Rongga sunsum tulang ayam betina selama masa bertelur disusupi oleh sistem tulang sunsum yang terdiri atas kalsium tulang. Bagian ini mengisi ruang sunsum dengan anyaman tulang yang lembut kecil dan berfungsi untuk membentuk kulit telur bila kalsium yang tersedia dalam pakan rendah. Tulang sunsum ini terdapat pada ayam betina yang secara fisiologis normal, tetapi tidak terdapat pada ayam jantan (Akoso, 1993).
Sunsum tulang terdapat dalam tulang kering, tulang paha, tulang pinggul, tulang dada, tulang iga, tulang hasta, tulang belikat dan kuku. Anak ayam sewaktu tumbuh dewasa, yakni sekitar 10 hari menjelang pembentukan telur yang pertama, mulai menampung tulang sunsum. Pada ayam liar, tulang-tulang ini menghasilkan kalsium yang cukup untuk membentuk kerabang bila kadar kalsium yang dimakan selama bertelur rendah (Akoso, 1993).
Timbunan kalsium tulang ayam betina piaraan hanya dapat mencukupi pembentukan beberapa kerabang telur. Apabila kandungan kalsium rendah, maka setelah ayam bertelur kurang lebih 6 butir, akan kehilangan sekitar 40% dari total kalsium tulang (Akoso, 1993).

Ø Dasar teori
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif.
Asam klorida pernah menjadi zat yang sangat penting dan sering digunakan dalam awal sejarahnya. Ia ditemukan oleh alkimiawan Persia Abu Musa Jabir bin Hayyan sekitar tahun 800. Senyawa ini digunakan sepanjang abad pertengahan oleh alkimiawan dalam pencariannya mencari batu filsuf, dan kemudian digunakan juga oleh ilmuwan Eropa termasuk Glauber, Priestley, and Davy dalam rangka membangun pengetahuan kimia modern.
Sejak Revolusi Industri, senyawa ini menjadi sangat penting dan digunakan untuk berbagai tujuan, meliputi produksi massal senyawa kimia organik seperti vinil klorida untuk plastik PVC dan MDI/TDI untuk poliuretana. Kegunaan kecil lainnya meliputi penggunaan dalam pembersih rumah, produksi gelatin, dan aditif makanan. Sekitar 20 juta ton gas HCl diproduksi setiap tahunnya.
Seperti yang telah kita ketahui, komponen utama tulang adalah unsur Ca (kalsium). Asam klorida (HCl) memiliki kecenderungan untuk melarutkan unsure unsur seperti Ca dengan mengikuti reaksi:                       HCl + Ca --> CaCl2 + H2
Jadi kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut dalam asam, maka pada kondisi tertentu, tulang akan menjadi lentur/lunak karena komposisi Ca pada tulang sudah menurun drastis.


Ø Tujuan penelitian
Mengamati struktur tulang keras

BAB 2. Hasil Pengamatan
§  Alat
1.      Gelas beker
2.      Cawan petri
3.      Pisau
4.      Pinset
5.      Sarung tangan karet
6.      Kertas tisu


§  Bahan
1.      Tulang paha ayam segar
2.      Larutan asam klorida (HCl) 15%


§  Cara kerja
1.      Gunakan sarung tangan untuk membersihkan tulang dari daging ayam yang menempel.
2.      Amatilah keadaan struktur tulang tersebut, meliputi kekerasan (dengan cara menekan). Kelentukan (dengan cara membengkokkan ), dan warnanya.
3.      Letakan tulang ke dalam gelas beker. Tuangkan HCl 15% ke dalam gelas beker hingga tulang terendam dan biarkan selama 50 menit.
4.      Ambil tulang dengan menggunakan pinset, cuci tulang dengan air yang mengalir, keringkan tulang dengan kertas tisu, dan letakan pada cawan petri.
5.      Amatilah perubahan keadaan tulang setelah direndam dan catat hasil pengamatan ke dalam table

§  Tabel hasil pengamatan
No
Tulang yang diamati
Keadaan struktur tulang
Keterangan lain
Warna
Kekerasan
Kelenturan
1
Sebelum direndam HCl 15%
Putih bersih
Keras
Tidak lentur
-Tidak rapuh.
-Sumsum berwarna merah.
-Berbau amis.
2
Sesudah direndam HCl 15%
Putih kehitam - hitaman
Tidak keras
Lentur
-Tulang rapuh.
-Sumsum berwarna
hitam dan hancur.
-Berbau busuk.


§  Analisis data
Sebelum tulang direndam HCl strukturnya keras , tidak rapuh, berbau amis, sumsum berwarna merah dan tulang berwarna putih bersih. Namu esudah tulang direndam HCl strukturnya berubah menjadi lentur, rapuh, berbau busuk, sumsum berwarna hitam dan hancur, tulang berwarna putih kehitam hitaman.

§  Pertanyaan dan jawaban pertanyaan :

1.      Perubahan apakah yang terjadi pada tulang sebelum dan sesudah direndam HCl 15% ?
2.      Setelah tulang direndam HCl 15%. Apakah tulang bisa dibengkokkan? Apakah pengaruh HCl terhadap struktur tulang ? tuliskan reaksi kimianya.
3.      Sebutkan komponen zat penyusun tulang.
4.      Apakah fungsi za kapur (Kalsium fosfat dan kalsium karbonat) bagi tulang ?
5.      Dari manakah tubuh memperoleh zat kapur ?
6.      Apa akibatnya jika tubuh kekurangan zat kapur ?
Jawaban :
1.      Sebelum tulang direndam HCl strukturnya keras , tidak rapuh, berbau amis, sumsum berwarna merah dan tulang berwarna putih bersih.
Sesudah tulang direndam HCl strukturnya lentur, rapuh, berbau busuk, sumsum berwarna hitam dan hancur, tulang berwarna putih kehitam hitaman.
2.      Setelah tulang direndam HCl 15% tulang dapat dibengkokkan, pengaruh HCl terhadap struktur tulang yaitu menyebabkan jumlah kalsium pada tulang berkurang hal ini dikarenakan kalsium larut dalam larutan asam maka pada kondisi tertentu tulang akan menjadi lentur/lunak karena komposisi kalsium pada tulang sudah menurun drastis.  Berikut reaksi kimianya
HCl + Ca → CaCl2 + H2
3.      Komponen zat penyusun tulang:
-          Zat perekat
-          Zat kapur
-          Fosor
-          Mineral
-          Kalsium
-          Sumsum (Berada di tulang panjang bagian tengah yang sebagian besar berisi lemak )
4.      - Untuk menambal tulang yang keropos
-Membantu tumbuh kembang tulang
5.      Tubuh memperoleh zat kapur dari makanan seperti susu, yogurt, keju, ikan salmon, susu kedelai serta aneka biji-bijian
6.      - Keropos tulang/osteoporosis. Jika dalam tulang tidak terdapat endapan kalsium yang cukup, maka akan terjadi kekacauan dalam metabolisme sel tulang, hingga volume tulang berkurang.
-Nyeri otot tulang. Gerakan tubuh ditentukan oleh stimulasi otot tulang, sementara rangsangan otot tulang timbul karena peran kalsium yang sangat penting. Jika asupan kalsium dalam tubuh tidak memadai, maka akan terjadi nyeri pada otot tulang
-Ganguan dalam jantung. Jantung mengemban tugas untuk mempertahankan nyawa. Meski hanya sebesar kepalan tangan, jantung mampu mengantarkan darah setiap saat kesetiap sel dalam tubuh. Kemampuan ini berasal dari konstraksi otot jantung secara terus menerus. Padahal konstraksi dan ekspansi jantung serta penyimpanan dan pengunaan energinya tidak lepas dari pengaruh kalsium. Gangguan dalam jantung merupakan satu dari 5 Efek kurang kalsium terhadap tubuh yang patut diwaspadai.
-Kekebalan tubuh berkurang. Kekuranan kalsium mampu memicu terjadinya penurunan kekebalan tubuh. Apabila kekurangan imunitas tubuh terhadap serangan penyakit, maka dengan sangat mudah terjangkit berbagai penyakit yang seharusnya bisa ditangkal oleh system kekebalan tubuh.
-Daya ingat berkurang. Ion kalsium berperan penting dalam proses pengeluaran dan pengiriman sinyal syaraf.


BAB 3. PENUTUP
§  Kesimpulan
Dalam praktikum ini kami dapat menyimpulkan bahwa  jika tulang di rendam dalam larutan asam maka akan terjadi perubahan struktur tulang dari tulang yang tidak rapuh, sumsum berwarna merah dan tulang yang keras menjadi tulang yang rapuh,  sum-sum nya akan berubah warna menjadi hitam dan  tulang nya menjadi sangat lentur.